1.6 Pentingnya Manajemen Risiko
Dulu, manajemen risiko diaplikasikan dengan membayar asuransi. Namun sekarang, lebih banyak lagi hal yang harus dikhawatirkan, dimana asuransi tidak bisa menanggulangi semua kekhawatiran itu. Berikut ini merupakan isu yang membuat pihak manajemen suatu perusahaan harus fokus dan konsentrasi terhadap risiko (Sadgrove, 2005:10):
- Peraturan semakin ketat
Peraturan yang semakin ketat. Direktur suatu perusahaan dapat dipenjara karena adanya tuntutan terhadap perusahaan. Bahkan perusahaan juga dapat menanggung denda yang besar atas tuntutan yang ada. Selain itu, peraturan terhadap manajemen risiko juga berkembang dimana perusahaan dituntut untuk mengelola risk assessment secara sehat dan aman.
- Asuransi semakin mahal dan sulit didapatkan
Asuransi menawarkan harga yang semakin tinggi. Penanggulangan risiko secara keseluruhan oleh asuransi juga tidak tersedia dalam jumlah besar. Selain itu perusahaan asuransi menuntut kliennya untuk melakukan manajemen risiko secara intensif, dimana hal ini yang sesungguhnya diharapkan oleh perusahaan pengaju klaim untuk ditanggulangi oleh perusahaan asuransi. Selain itu, pembayaran asuransi apabila terjadi kecelakaan juga tidak secepat yang diharapkan. Yang lebih penting lagi, banyak aset yang tidak bisa diasuransikan oleh pihak asuransi, contohnya trademark.
- Perilaku konsumen
Konsumen pada dasarnya sulit untuk menerima apabila terdapat kesalahan dalam produk yang dibelinya. Selain itu, konsumen juga lebih teliti terhadap risiko. Konsumen akan mudah kecewa apabila terdapat kesalahan yang mereka anggap merupakan kesalahan perusahaan. Kekecewaan ini berakibat panjang bagi perusahaan, baik secara finansial maupun reputasi.
- Publik yang semakin kritis
Publik yang kritis mengharapkan standar yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Jika perusahaan tidak dapat mencapai harapan publik, maka perusahaan akan mendapatkan masalah.
- Perilaku manajemen
Perusahaan berkembang menjadi semakin profesional. Banyak perusahaan yang lebih mempertimbangkan cara mencegah risiko dibandingkan cara menanggulanginya. Perusahaan juga semakin bersikap global dan memikirkan berbagai cara agar membuat perusahaa tersebut dapat melebarkan sayapnya. Selain itu, banyaknya perusahaan yang berkembang dengan pesat membuat pemerintah mengalami kekurangan kemampuan dalam menanggulangi masalah pada perusahaan, sehingga perusahaan harus memikirkan cara sendiri untuk menghindari dan menanggulangi risiko.
Pada umumnya penerapan manajemen risiko sering mengalami kendala yang disebabkan antara lain:
- Ketika sebagian personel yang posisinya cukup menentukan merasa sudah tahu banyak, enggan menerima perubahan, apalagi menerapkan manajemen risiko.
- Kekeliruan dalam memprioritaskan risiko.
- Kegagalan dalam memonitor risiko sebelum dan sesudah risiko terjadi.
- Ketakutan dalam menghadapi risiko.
Pada ISO ISO versi terbaru 2015 baik Sistem Manajemen Mutu maupun Sistem Manajemen Lingkungan, semuanya mengedepankan aspek manajemen resiko, Tapi sebenarnya acuan untuk manajemen resiko sendiri telah dituangkan dalam ISO 30001:2009 dimana secara detail dan terstruktur telah menjadi guidance tentang resiko itu sendiri. isokonsultindo membantu Bisnis dan Perusahaan anda meminimalisi resiko kerugian, info lebih lanjut silahkan kunjungi isokonsultindo.com
BalasHapus